Menuju Pilkada DKI Jakarta II

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta baru akan digelar pada 15 Februari 2017, bersamaan dengan pemungutan suara di seratus daerah lain. Namun persaingan telah memuncak pada hari-hari terakhir di Ibu Kota. Tiga pasang calon, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno, dan Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat, aktif menggalang dukungan. Persaingan berebut dukungan ini dibumbui pernyataan provokatif, yang mengundang demonstrasi sejumlah kelompok masyarakat. ”Perang” antar-pendukung di media sosial sudah berlangsung jauh-jauh hari. Kubu ketiga pasangan harus menyiapkan sejumlah strategi untuk memenangi persaingan. Mencari tema kampanye,   membentuk tim pemenangan bayangan, juga merekrut tokoh publik sebagai juru bicara dilakukan. Ada calon yang menggunakan pakar komunikasi buat bersiap menghadapi media massa dan debat antarkandidat. Persaingan semakin panas, tidak hanya di darat, “perang” antara pendukung pasangan sudah terjadi jauh-jauh hari di dunia maya. Pernyataan  calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, tentang Surat Al-Maidah ayat 51 berpotensi menggerus elektabilitasnya untuk bertarung Pilkada DKI. Semua tim pemenangan melontarkan pelbagai jurus: dari melakukan sosialisasi, menjual program, sampai saling serang lewat gambar ber tulis (meme) di media sosial. Dengan tanda pagar atau tagar, mereka berlomba menjadi trending topic. Tim cyber yang ber tarung itu ada yang terdaf tar sebagai anggota tim resmi, tapi banyak juga yang bergerak di bawah tanah, bersembunyi lewat akun anonim. Ketiga pasangan calon beradu gagasan di panggung debat.  Debat digelar tiga kali, mengadu visi dan misinya membangun Ibu Kota lima tahun ke depan di panggung debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Jakarta. 

Keywords :
Pilkada , Jakarta , Ahok , Anies Baswedan , Agus Harimuti , ,
  • Views : 664
  • Uploaded on : 23-01-2019
  • Edisi : 2019-01-23
  • Editor : PDAT
  • Bahasa : Indonesia
  • Penulis : Tempo
  • Jumlah Halaman :39
Menuju Pilkada DKI Jakarta II
Rp. 130.000