TASHKENT - Uzbekistan rusuh setelah ribuan demonstran menyerbu Kota Andijan, sebelah timur Tashkent, ibu kota Uzbekistan, kemarin. Mereka membobol penjara kota dan berhasil membebaskan 2.000 tahanan. Massa juga menguasai sejumlah bangunan pemerintah dan membakar fasilitas umum di kota tersebut. "Massa telah mengambil alih gedung pemerintahan regional dan penjara yang amat ketat. Tidak jelas siapa yang berwenang atas kota itu sekarang," kata Saidjahon Zainobidinov dari kelompok hak asasi Appelatsia. Sepekan belakangan, demonstrasi yang diikuti sekitar 3.000 warga Andijan kian panas. Demo yang berlangsung damai itu mulai tak terkendali setelah tuntutan pembebasan atas 23 pengusaha yang ditahan pengadilan ditolak. Pengadilan memutus bersalah 23 pengusaha lokal kelompok Akromiyah yang disebut-sebut sebagai anggota Hizbut Tahrir dan menyebarkan paham ekstremis. Pemerintah Uzbekistan juga menuduh Hizbut Tahrir terlibat dalam serangan teror yang menewaskan 50 orang tahun lalu.