Tak Ada Lagi Hati Di Haiti

SEJARAH berulang dan Haiti selalu berakhir mandi darah. Dalam hitungan hari, nasib negara di Laut Mediterania itu akan sampai pada penentuan: kudeta berdarah atau pembagian kekuasaan. Sejak Januari lalu, pasukan pemberontak mendesak Presiden Haiti Jean Bertrand Aristide mundur dari jabatannya. Para pemberontak yang tergabung dalam Front Revolusioner Nasional untuk Pembebasan Haiti pimpinan Guy Philippe, mantan kepala polisi Haiti, berhasil merebut kota-kota besar dan terus menerjang menuju Ibu Kota Port-au-Prince. Sampai akhir pekan lalu mereka sudah merebut Gonaives, kota terbesar kedua 110 kilometer dari Ibu Kota. Sekitar 60 orang tewas selama pertempuran, dan hampir semua orang asing--20 ribu dari 30 ribu orang asing di Haiti berkebangsaan Amerika--telah meninggalkan negara seluas lima kali Pulau Bali itu. Di mata mereka, Aristide telah menyalahgunakan kekuasaannya dengan cara membunuh dan meneror lawan politiknya, memusuhi kelas menengah, korup, dan menyelundupkan obat bius. Ultimatum Philippe jelas, Aristide harus meninggalkan Ibu Kota pada 29 Februari.

Keywords :
Tak Ada Lagi Hati Di Haiti,
  • Downloads :
    0
  • Views :
    140
  • Uploaded on :
    21-12-2023
  • Penulis
    Tim Penyusun PDAT
  • Publisher
    TEMPO Publishing
  • Editor
    PDAT
  • Subjek
    peristiwa
  • Bahasa
    Indonesia
  • Class
    -
  • ISBN
    -
  • Jumlah halaman
    60
Tak Ada Lagi Hati Di Haiti
  • PDF Version
    Rp. 90.000

Order Print on Demand : Print on Demand (POD)