KISAHNYA dimulai bulan Juli lalu menyusul terbitnya buku Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara karangan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto. Buku tipis 68 halaman yang diterbitkan Balai Pustaka ini berisi juga tulisan Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo berjudul Sekitar Pancasila dengan kata pengantar Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen P&K Prof. Dr. Dardji Darmodiharjo. Begitu terbit, muncul tanggapan bertubi-tubi. Kecaman datang dari dua pihak: beberapa ilmuwan menganggap secara metodologis tulisan Nugroho lemah. Yang lain, lebih sengit, datang dari mereka yang selama ini menganggap 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila dan Bung Karno adalah penggalinya. Kenapa? Dalam bukunya tersebut Nugroho menyimpulkan: 1 Juni hanyalah hari kelahiran Pancasila-nya Bung Karno, sedang Pancasila Dasar Negara dilahirkan 18 Agustus 1945. Bung Karno juga bukan satu-satunya penggali Pancasila. Di samping Bung Karno, Muh. Yamin dan Supomo juga penggali utama Pancasila (lihat box).