FFI 1973, Cari Mutu Bukan Kutu
KONGRES KFT (Karyawan Film dan Televisi) berakhir. Gubernur Ali Sadikin yang menerima audiensi pengurus baru, menyinggung soal pemilihan karyawan-karyawan terbaik perfilman Indonesia. "Memang sejak lama kami mempersiapkan suatu konsep untuk mengadakan penilaian terhadap film secara menyeluruh", sambut Soemarjono, ketua baru perkumpulan orang film tersebut. Konon dari pembicaraan itulah Festival Film Indonesia tahun 1973 itu mendapatkan titik tolaknya secara kongkrit. fientu tidak bisa dikatakan bahwa sebelum Yayasan Festival Film Indonesia tahun silam didirikan; tidak ada usaha penilaian terhadap pencapaian dalam dunia film kita. Selain tiga kali Festival Film terdahulu (lihat Box Festival, Dahulu Kala) sejak tahun 1970, seksi film PWI Jaya telah pula turun tangan dalam memilih bintang bintang film terbaik. Meskipun usaha ini mulanya bertolak dari kompetisi antar para wartawan yang saling berpecah oleh kongres Palembang 1970, hasil kerja pers film itu, paling tidak dinikmati oleh para bintang yang mereka pilih.
Keywords :FFI 1973, Cari Mutu Bukan Kutu,
-
Downloads :0
-
Views :33
-
Uploaded on :23-12-2023
-
PenulisPDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorTim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
-
SubjekSeni & Hiburan
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
FFI 1973, Cari Mutu Bukan Kutu
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : pdat@tempo.co.id
Support
Support Datatempo