Dalam satu bulan terakhir banyak perubahan pada diri Menteri Luar Negeri Timor Leste Jose Ramos Horta. Pria bercambang lebat ini biasanya bicara keras tentang Indonesia. Terutama saat membincangkan militer Indonesia yang diduga terlibat dalam kekerasan pasca jajak pendapat di Timor Timur pada September 1999. Horta selalu berapi-api dengan kata-kata yang menukik tajam. Namun, semua itu sudah berlalu dan Horta mulai tampak kalem. Sikap mantan pentolan Fretilin di luar negeri ini juga makin bersahabat. Perubahan tadi tentu tak terjadi tiba-tiba. Sumber segala keramahan Horta tak lain pembentukan Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP). Komisi ini merupakan jalan kompromi antara Indonesia dan Timor Leste untuk menyelesaikan dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Di Denpasar, Bali, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda bertemu dengan Presiden Timor Ray Kala Xanana Gusmao dan Perdana Menteri Mari Alkatiri pada 14 Desember 2004. "Ini sebuah preseden bagus ke depan,"