Melihat Mafia Peradilan Era 1980an

KRITIK terhadap badan peradilan semakin pedas saja. Kecaman V.B. da Costa, Wakil Ketua Komisi III/DPR-RI, misalnya langsung saja menunjuk ke alamat Pengadilan Negara Tertinggi. Menurut da Costa banyak praktek Mahkamah Agung yang "bersifat non justitieel " bahkan "meningkat menjadi anti-justitieel". Atau, seperti disebut dalam suratnya kepada Ketua Mahkamah Agung, Februari lalu, banyak tindakan MA yang bisa dianggap "curang". Semuanya itu dikemukakan da Costa, yang tidak menyetujui praktek MA yang dianggapnya buruk: dalam banyak perkara perdata, MA sering menunda keputusan pengadilan bawahan hanya dengan perintah melalui telepon atau surat-kawat. Ditambah dengan beberapa kasus yang disimpan di kepalanya da Costa belakangan ini memang ketus sekali. Ada semacam mafia-peradilan? "Saya kira kok memang, ya!" kata da Costa tandas. Beberapa laporan dan keluhan masyarakat ke DPR, seperti disimpulkannya, menunjukkan ketidakberesan urusan di peradilan makin menjadi-jadi. "Makin hari makin memburuk," katanya. Sebab, kata da Costa, boleh jadi orang tidak peka lagi terhadap perkara suap-menyuap. "Atau memang tak ada yang mau ribut-ribut lagi."

Keywords :
Melihat Mafia Peradilan Era 1980an,
  • Downloads :
    0
  • Views :
    42
  • Uploaded on :
    24-12-2023
  • Penulis
    PDAT
  • Publisher
    TEMPO Publishing
  • Editor
    Tim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
  • Subjek
    Hukum
  • Bahasa
    Indonesia
  • Class
    -
  • ISBN
    -
  • Jumlah halaman
    60
Melihat Mafia Peradilan Era 1980an
  • PDF Version
    Rp. 85.000

Order Print on Demand : Print on Demand (POD)