Suku Dayak Basap Dari Bukit Hantu

Edisi: 39/22 / Tanggal : 1992-11-28 / Halaman : 106 / Rubrik : LIN / Penulis : GSI

TAKJUB. Kesan ini muncul ketika melintas di atas Kota Samarinda menuju
Kabupaten Berau di Kalimantan Timur. Nun jauh di bawah, di antara kehijauan
belantara dan kebiruan air laut, tampak bukit-bukit karang yang berderet
sepanjang puluhan kilometer. Dari angkasa, perbukitan itu menampilkan
lekukan-lekukan mirip stupa Candi Borobudur. Indah sekali. Tapi siapa sangka
di balik "stupa" karang yang cantik itu, selain burung layang-layang, juga
bermukim manusia yang bagaikan baru keluar dari masa prasejarah. Pakaian
mereka terbuat dari kulit kayu, sedangkan api diperoleh dengan menggesekkan
batu atau kayu. Adapun rongga bukit karang, yang dikenal sebagai Bukit Hantu
itu, ternyata dihuni kelompok suku Dayak Punan Basap.

; Suku yang masih hidup dalam kebudayaan zaman batu itu adalah satu dari 16
suku Dayak yang berdiam di Kalimantan Timur. Tapi suku pengembara ini belum
banyak dikenal. Tak ada literatur atau penelitian yang menggambarkan secara
jelas segi-segi kehidupan mereka.

; Mereka jelas masih sangat terbelakang. Sebuah tim dari Departemen Sosial
(Depsos) dan Pusat Produksi Film Nasional (PPFN) berusaha merekam kegiatan
mereka sehari-hari. "Kami berusaha mendokumentasikan kehidupan masyarakat
terasing yang suatu saat kelak tidak akan ada lagi," ujar H. Sri Rachmadi,
Direktur Bina Masyarakat Terasing yang memimpin tim Depsos tersebut.

; Upaya yang bertujuan baik ini tidaklah mudah. Informasi tentang asal-usul
mereka hampir-hampir tak ada, sedangkan lokasi kediaman mereka sulit dicapai.
Suku Basap diperkirakan berasal dari daratan Cina Selatan, namun…

Keywords: -

---

Foto Terkait