Dakwah Dengan Aransemen Baru
Edisi: 42/30 / Tanggal : 2001-12-23 / Halaman : 86 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Nugroho, Kelik M. , Hidayat, Agus , Srihartini, Rinny
GELANGGANG dakwah Islam memperoleh sentuhan segar. Ibarat musik, lagu boleh lama, tapi sentuhan aransemennya baru dan canggih. Lihatlah panggung mimbar Islam di layar kaca. Bintang dakwah yang berkilau seperti mutiara bermunculan. Dari deretan pendakwah, ada Abdullah Gymnastiar dari Bandung dengan trademark manajemen kalbu. Dari deretan penyanyi, ada Haddad Alwi yang membawakan lagu rohani lama dengan sentuhan aransemen klasik musisi Dwiki Darmawan dan iringin orkestrasi megah dari Australia. Dari lembaga pengelola zakat, ada Dompet Dhuafa dengan kisah-kisah kaum papa yang mereka bina.
Dai paling moncer tahun ini adalah Abdullah Gymnastiar, 39 tahun, pemimpin Pesantren Darut Tauhid, Bandung. Dai muda ini mempesona hampir semua saf (lapisan) masyarakat, dari remaja, ibu rumah tangga, hingga para eksekutif perusahaan. Kemunculan Aa Gym, begitu panggilan akrabnya, di layar gelas setiap hari dikemas dengan cantik. Ceramahnya yang ringan dan sederhana dengan bumbu humor segar memukau banyak orang. Topik yang diangkat biasanya tema mirip psikologi populer ala buku kategori how to. Bedanya, sumber Aa Gym adalah Al-Quran, hadis, dan teladan Nabi.
Kesuksesan dakwah Aa Gym, menurut cendekiawan dari Muhammadiyah, Dr. Amin Abdullah, disebabkan oleh berbagai faktor. Aa Gym antara lain menguasai kiat komunikasi. "Tata panggungnya mempunyai efek komunikasi yang kuat," kata Amin Abdullah. Lihat acara Telaga Rasulullah di stasiun televisi RCTI setiap usai subuh. Tayangan itu dimulai dengan penampilan sekelompok musik nasyid. Begitu musik usai, Aa Gym muncul dari balik pintu rumah yang menjadi fokus panggung.
Sembari duduk di teras, dai yang berlogat Sunda itu berceramah dengan jarak semeter di depan sekitar 20 muda-mudi yang berbusana muslim serba putih. Tata panggung yang bernuansa akrab itu berbeda dengan bloking konvensional, yang menempatkan penceramah duduk manis sendirian menghadap kamera secara frontal.
Format yang cantik itu ditopang karakter Aa Gym yang bersahaja dalam bertutur kata dan ketulusan yang terpancar dari bahasa tubuhnya. "Karena ketulusan itu, panggung jadi hidup," kata Amin Abdullah. Di luar itu semua, topik kembali menata hati dan memulai perubahan dari diri sendiri yang menjadi tema sentralnya pas dengan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…