Penelitian Keragaman Hayati di Papua: Perlindungan di Masa Depan

Edisi: 12/32 / Tanggal : 2003-05-25 / Halaman : 190 / Rubrik : ADV / Penulis : Sinaga, Simon, ,

TIMIKA - Dari kadal terpanjang di dunia hingga jenis burung yang paling eksotis, kawasan bagian selatan propinsi Papua yang penduduknya masih jarang ini merupakan salah satu suaka terbesar bagi penelitian keragaman hayati.

Dari segi flora pun tidak kalah mempesona, karena menawarkan sederetan keragaman tumbuh-tumbuhan yang tidak ada bandingnya, mulai dari puncak gunung hingga ke pantai. Daftar flora dan fauna di kawasan ini terus bertambah. Pada survei-survei keragaman hayati dalam beberapa tahun terakhir, spesies-spesies baru terus ditemukan. "Kami berhasil mengumpulkan spesies yang sebelumnya tidak kami kenal sama sekali," tutur Silas Bunay, seorang putra Papua asal kabupaten Paniai yang pernah bekerja pada sebuah survei tumbuh-tumbuhan tahun 1997 yang diselenggarakan Kew Royal Botanic Gardens, atau Kew Gardens, bersama PT Freeport Indonesia (PTFI). Kegiatan di bidang tumbuh-tumbuhan tersebut baru sebagian dari serangkaian survei dan identifikasi keragaman hayati oleh para pakar dan staf PTFI di dalam dan di sekitar wilayah kerja perusahaan. Kegiatan survei tersebut merupakan pekerjaan yang lama dan sulit. Daftar kegunaan dari survei keragaman hayati mencakup menyediakan data garis-garis wilayah flora dan fauna, mengembangkan pemantauan jangka panjang yang mantap secara ilmiah, mengajukan rekomendasi bagi pemulihan ekologi, dan melakukan penilaian dampak kegiatan operasi Perusahaan terhadap keragaman hayati di kawasan tersebut.

Khususnya bagi para ilmuwan, kehadiran dan operasi pertambangan berikut prasarana infrastruktur yang diperlukannya merupakan tantangan dan pertanyaan serta sekaligus membuka jalan untuk menemukan dan mencatat keragaman hayati yang ada. Penelitian yang dilakukan Kew Gardens, misalnya, mengungkapkan bahwa…

Keywords: -

---

Foto Terkait