'Tjatetan' dari Zaman Normal

Edisi: 13/32 / Tanggal : 2003-06-01 / Halaman : 62 / Rubrik : FT / Penulis : Chamin, Mardiyah, ,


PULAU Nias, 1920. Tiga belas lelaki bertampang gahar sedang beraksi di depan kamera. Sarung, baju, dan udeng (kain penutup kepala) mereka kenakan dengan serampangan. Golok, tongkat, juga senapan panjang melengkapi penampilan angker itu.

Merekalah—berdasarkan keterangan foto—kelompok pemburu budak yang beraksi di kawasan Nias, Sumatera Utara, pada awal abad ke-20. Kawanan ini beraksi menangkapi penduduk lokal dan mengekspor orang-orang malang itu ke pusat perdagangan budak di Aceh, Padang, dan Bengkulu. Pembelinya adalah para juragan dari Serikat Dagang Hindia Timur (Verenigde Oost-Indische Compagnie—VOC).

Keterangan foto dari karya fotografer tak dikenal ini menyebutkan bahwa kelompok pemenggal kepala ini sudah menyerahkan diri kepada pemerintah kolonial Hindia Belanda. Tapi, menurut catatan setempat, kelompok preman ini tega hati memenggal kepala penduduk dan menjualnya kepada keluarga bangsawan yang baru meninggal. Kepala-kepala korban akan dikubur bersama jasad si bangsawan sebagai bukti bahwa mereka punya hamba setia yang menyertai bahkan sampai alam kubur.

Gambar para preman sangar tersebut adalah salah satu yang tampil pada pameran A Journey through Time, Foto-Foto dari Masa Lalu, yang digelar di Gedung Erasmus Huis, Jakarta. Pameran yang berlangsung sampai 14 Juni 2003 ini menyuguhkan sebagian kecil dari 150 ribu koleksi bersejarah yang menakjubkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14

Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…

M
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05

Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…

K
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19

Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…