Menggoda Kejujuran Fotografi

Edisi: 49/23 / Tanggal : 1994-02-05 / Halaman : 68 / Rubrik : FT / Penulis : EDZ


MELIHAT satu kali jauh lebih berharga dibandingkan dengan hanya mendengar seratus kali. Itulah konon manfaat fotografi: menyebarluaskan kenyataan di suatu tempat ke seluruh penjuru. Ini memang pernah teruji di bidang kerja orang koran alias dunia jurnalistik: fotografi berkibar di media cetak sebagai kekuatan khas, sejak fotografi masuk koran menjelang abad ke-20.

Kenyataannya, sebuah karya foto, sebagaimana tulisan, tak luput dari utak-atik, hingga hal "menyebarluaskan kenyataan" harus dikoreksi. Karya foto ternyata bisa juga disalahgunakan untuk memutarbalikkan keadaan sebenarnya, biasanya untuk tujuan-tujuan politis.

Ingat saja, misalnya, sajian foto di koran China Pictorial bulan Oktober 1976, dua minggu setelah Jiang Qing dan konco-konconya disingkirkan dari panggung politik Negeri Tirai Bambu itu. Foto tahun 1947 itu merekam saat Mao Zedong dan pasukannya melakukan long march, dan Jiang Qing tampak di latar belakang.

Tapi, dalam foto yang dimuat koran tadi, sosok janda…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14

Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…

M
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05

Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…

K
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19

Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…