MENELUSURI ELMAUT AFGANISTAN

Edisi: 41/30 / Tanggal : 2001-12-16 / Halaman : 114 / Rubrik : LN / Penulis : Zulkifli, Arif , Tajudin, Qaris ,

DARAH tiba-tiba tumpah dan menggenangi lantai toko sepatu itu. Enam orang, beberapa di antaranya pelayan toko, ambruk sambil memegang perut mereka yang robek. Sang penembak, dengan wajah cemberut, mencangklong senapan Kalashnikov ke pundaknya, lalu melenggang pergi. Orang lain yang berada di sekitar tempat itu hanya menatap.

Kejadian di sebuah kota kecil di Afganistan yang berbatasan dengan wilayah Mandar, Pakistan, itu sejatinya dipicu oleh masalah sepele. Sang penembak, yang diidentifikasikan sebagai tentara Aliansi Utara, membeli sepatu di toko itu. Setelah beberapa saat meninggalkan toko, tentara itu sadar sepatu yang dibelinya terlalu sempit. Ia kembali ke toko untuk menukarkan belanjaannya. Alih-alih men-dapat sepatu baru, si tentara malah didamprat. Akhirnya, Kalashnikovlah yang menyalak. Kisah tragis itu disaksikan oleh George Benkendorf, wartawan televisi Inter, Ukraina, akhir November silam.

Afganistan pasca-kejatuhan Taliban ibarat kawasan tak bertuan. Kelompok yang bergabung dalam Aliansi Utara, faksi yang memenangi peperangan melawan Taliban, bukan merupakan kekuatan solid. Perwakilan Aliansi Utara ditambah utusan Raja Zahir Shah dan kelompok lain yang bertikai, Selasa lalu di Bonn, Jerman Barat, memang telah berhasil mencapai kesepakatan untuk membentuk pemerintahan bersama di Afganistan. Selama enam bulan mereka akan bergantian memerintah, sebelum Loya Jirga—pranata pemerintahan berbasis etnis di Afganistan—dibentuk. Tapi tak ada yang bisa menjamin bentrokan tak terjadi dan kekerasan bisa reda.

Saat ini senjata dipegang oleh siapa saja dan bisa diarahkan kepada siapa pun. Berpuluh kelompok dalam Aliansi Utara yang memenangi peperangan bisa bertempur satu sama lain setiap waktu. Pembunuhan, penculikan, dan perampokan terjadi tidak semata-mata karena alasan perang. "Mereka bukan mujahidin. Mereka adalah pencuri atas nama agama," kata Mardan, tukang cuci-cetak…

Keywords: -

---

Foto Terkait