Dari Ekonomi Baru Sampai Pantai Kura-kura
Edisi: 28/22 / Tanggal : 1992-09-12 / Halaman : 28 / Rubrik : LN / Penulis : IIN
SEBUAH perahu mendarat di sebuah pantai. Tampak para pendorongnya, dari
pakaian mereka, bila bukan petani, ya nelayan Melayu. Tiba-tiba mereka semua
kaget, Mereka mendarat di sebuah kawasan yang direncanakan untuk industri.
Sebuah papan nama memberitahukan tentang itu.
; Karikaturis Malaysia ternama itu, Lat, di sebuah edisi New Straits Times
pekan lalu, mencoba menggambarkan betapa industrialisasi di Malaysia tak
terduga oleh rakyatnya sendiri. Memang, ketika pada tahun-tahun pertama
Mahathir Mohamad menjadi perdana menteri, 1980-an, Malaysia tak terkecuali
terkena resesi kala itu. Pertumbuhan ekonomi menurun. Dampaknya terasa sekali
sekitar pertengahan 1980-an. Menurut buku Southeast Asian Affairs 1987, tahun
1984 Malaysia masih bisa mempertahankan pertumbuhan ekonominya. Tahun itu
pertumbuhan tercatat lebih dari 7,5%. Tapi tahun berikutnya, 1985, angka itu
anjlok di bawah nol: yakni sampai minus 1%.
; Kala itu, 1985, pendapatan per kepala di Malaysia hanya sedikit lebih dari
US$ 1.400. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya angka itu adalah US$ 2.000,
sebagaimana dicatat oleh Gordon P. Means dalam Malaysian Politics The Second
Generation.
; Itulah hasil konsep "Melihat ke Timur"-nya Mahathir. Di permukaan, konsep
ini dilihat orang merupakan manifestasi semangat anti-Barat dan pro-Melayunya
Mahathir. Tapi menurut para ekonom, ini sebenarnya sebuah keputusan
politik-ekonomi. Mahathir ingin agar etos kerja di Jepang dan Korea Selatan
menular ke Malaysia. Caranya, meningkatkan kerja sama ekonomi Malaysia dengan
kedua negara itu. Sejumlah proyek besar diserahkan pada kontraktor Jepang dan
Korea Selatan. Jembatan yang menghubungkan Penang dengan Jazirah Malaysia,
termasuk jembatan terpanjang di dunia, senilai US$ 233 juta adalah hasil
pekerjaan orang Korea. Orang Jepang memperoleh proyek membangun markas besar
partainya Mahathir, UMNO. Selain itu, pabrik mobil pertama di Malaysia, Proton
Saga, merupakan pabrik patungan Malaysia-Jepang.
; Di sisi lain, Jepang dan Malaysia teken kontrak untuk mengimpor minyak
Malaysia dalam jangka panjang.
; Lalu, dengan kemudahan investasi, modal asing pun masuk. Dalam kuartal
pertama tahun ini, misalnya, total modal Jepang, Singapura, AS, Inggris,
Taiwan, Jerman, dan Korea Selatan, mencapai lebih dari 70% dari nilai
perdagangan dalam negeri seluruhnya. Dibandingkan dengan Indonesia dan
Muangthai, infrastruktur, buruh terdidik dan terlatih di Malaysia memang lebih
menang. Hasilnya, hampir 125.000 lapangan kerja terciptakan dalam tengah tahun
pertama tahun lalu.
; Dinas Intelijen Amerika CIA pada tahun 1984 sudah meramalkan Malaysia bakal
muncul sebagai negara industri, menyusul Korea Selatan. CIA tepat. Lihat, awal
1990 Malaysia mencatat kemajuan luar biasa. Ini tercermin dari angka
pendapatan per kepalanya. Pada…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…