Zainuddin M.Z.: "Saya Akan Mengomandani PPP Reformasi"

Edisi: 37/30 / Tanggal : 2001-11-18 / Halaman : 42 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,


MENGAPA? Ceritanya bermula dari Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP. Forum tertinggi di PPP ini pertengahan Oktober lalu memutuskan menunda muktamar dari tahun 2003 hingga 2004. Hal ini mengakibatkan selisih pendapat di antara beberapa dewan pengurus wilayah (DPW) dan DPP. Itu karena penundaan muktamar tidak sesuai dengan hasil muktamar terdahulu. Zainuddin termasuk yang tidak setuju penundaan.

Ketidakpuasan di sebagian kalangan PPP itu melahirkan gerakan pembentukan PPP tandingan atau reformasi. Nah, yang dicalonkan sebagai ketuanya adalah Zainuddin. Bila semua ini terjadi, perpecahan PPP secara telak tak terhindarkan.

Zainuddin memang bukan orang baru di PPP. Jebolan IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, itu juga juru kampanye andal dalam partai berlambang Ka'bah tersebut. Laki-laki yang selalu tampak tersenyum bila berbicara ini juga tahu benar ada banyak masalah serius di dalam tubuh PPP. Tapi Zainuddin yakin bahwa perpecahan, jika terjadi, nantinya lebih banyak merugikan ketimbang menguntungkan. "Sejarah akan mencatat perpecahan itu," katanya.

"Dai Sejuta Umat", begitu Zainuddin sering dijuluki, juga memprihatinkan kuatnya iklim mempertahankan status quo dalam tubuh PPP. Menurut dia, kaderisasi sama sekali tidak berjalan. Apalagi setelah PPP dekat dengan kekuasaan. "Seharusnyalah Wakil Presiden Hamzah Haz tidak lagi merangkap menjadi ketua partai," ujarnya.

Memang tidak sama antara Zainuddin sebagai pendakwah dan selaku politisi. Usai berceramah, ia bisa melenggang pergi begitu saja. Pun ketika berdakwah, sang Dai dapat dengan mudah mengantisipasi apa saja yang akan dibutuhkannya. Untuk beberapa kali syuting ceramah Ramadan, misalnya, ia membawa enam setel jas ke studio.

Tapi, di dalam politik tidak sesederhana itu. Dalam dunia yang penuh trik dan intrik itu, setiap perkataannya akan dicatat dan kemudian dibalas oleh pihak-pihak berseberangan. Pendiri Yayasan Indonesia Baru ini juga sulit memperkirakan apa saja yang dibutuhkan sebagai politisi. Karena itulah Zainuddin belum memiliki gambaran yang jelas tentang langkah-langkah yang harus diambil bila menjadi pemimpin.

Di luar semua itu, Zainuddin tetap orang yang sibuk. Laki-laki yang tinggal di sebuah rumah mentereng di kawasan perkampungan Gang Haji Aom di Gandaria, Jakarta Selatan, ini rata-rata berceramah tiga kali sehari. Undangan ceramah rata-rata baru bisa dipenuhi dua atau tiga bulan kemudian. Selain itu, dia juga masih menerima tamu, terutama kader-kader PPP dari daerah-daerah, dan bepergian ke luar kota. Dan ia masih bermain badminton seminggu sekali.

Zainuddin juga dikenal sebagai ustaz yang kaya-raya. Rumahnya yang bercat hijau berdiri berdampingan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…