Jagat Perempuan Dalam Jeruji Fotografi
Edisi: 16/32 / Tanggal : 2003-06-22 / Halaman : 88 / Rubrik : FT / Penulis : Soerjoatmodjo, Yudhi , ,
PAMERAN itu sebagaimana pameran lainnya di Jakarta. Profesional, apik, danâsebagaimana setiap pameranâtentu maunya unik. Simak saja promosi kurator Firman Ichsan dan Lisabona Rahman tentang perhelatan mereka ini: Mata Perempuanâyang digelar secara serentak hingga 30 Juni nanti di Galeri Oktagon dan Restoran Paprika, Jakarta Pusat, serta di Toko Buku QB di Kemang, Jakarta Selatanâadalah "pameran fotografi perempuan pertama di Indonesia".
Dua ratus tahun silam, seorang ilmuwan Cina menemukan gagasan memasang lensa di depan lubang camera obscura-nya, sebuah instrumen menggambar yang menjadi cikal-bakal kamera foto seperti yang kita kenal sekarang. Ilmuwan itu, Luang Hu, adalah seorang wanita. Pun istilah photographie dalam bahasa bangsa Prancis, yang pertama di dunia mengumumkan penemuan teknologi ini pada 1839, adalah sebuah kata benda dengan nuansa feminin.
Boleh saja. Tapi, sebagaimana yang ditengarai sejarawan seni Naomi Rosenblum dalam bukunya, The History of Women Photographers (Abbeville Press, New York: 1994), pada kenyataannya kaum hawa sendiri sempat kurang terwakili dalam sejarah fotografi.
Alasannya bersifat teknis. Pada awalnya pekerjaan memotret bukan cuma menyangkut kemampuan otak, tapi juga kekuatan otot (yang diperlukan untuk mengangkut puluhan kilogram peralatan foto dan kamar gelap). Terbukti, saat perkembangan teknologi menghasilkan instrumen foto yang lebih canggih dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…