RAPBN 2002 dan Kita

Edisi: 28/30 / Tanggal : 2001-09-16 / Halaman : 19 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


RAPBN 2002 mungkin layak dijuluki sebagai RAPBN utang ketimbang RAPBN pemerataan. Dalam RAPBN 2002 ini, semangat memprioritaskan pihak kreditor sangat terasa, sedangkan misi untuk meringankan beban krisis ekonomi dilakoni secara biasa-biasa saja. Bandingkan biaya pembayaran utang luar negeri yang Rp 68,8 triliun plus pembayaran utang dalam negeri Rp 59 triliun—total Rp 127,8 triliun—dengan anggaran pembangunan yang cuma sepertiganya, yaitu Rp 41,5 triliun. Seraya berdalih bahwa itu dilakukan untuk menjamin kesinambungan anggaran, maka prioritas untuk membayar utang dianggap tepat. Padahal pemerintah masih akan memperjuangkan penjadwalan utang melalui Paris Club II. Terasa ada pertentangan atau ketidakjelasan di sini. Sebab, volume utang yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.