Setetes Buruh, Lalu Gelas Tumpah?
Edisi: 33/31 / Tanggal : 2002-10-20 / Halaman : 76 / Rubrik : AK / Penulis : Makarim, Nono Anwar , ,
Semua itu karena buruh Indonesia "tidak tahu diri": suka berdemonstrasi, suka mogok, dan sering main keras dan mengancam. Pada suatu jamuan makan, seorang pengusaha garmen mengeluh bahwa buruh pabriknya menuntut macam-macam. Ketika pemberian dianggap kurang, mereka membakar 20 mobil. Para manajer pabrik kemudian menerima telepon ancaman dan intimidasi.
C.K. Song, wakil Kamar Dagang Korea di Jakarta, berkata bahwa penghambat prospek bisnis di Indonesia adalah kebijakan pemerintah tentang perburuhan. Kebijakan kenaikan gaji tidak rasional, produktivitas kerja rendah, pemogokan tak terkendali, dan penegakan hukum lemah. Dalam satu tahun saja sudah 36 perusahaan Korea, produsen garmen dan tas, gulung tikar. Mereka memindahkan operasi ke Myanmar dan Vietnam. Akibatnya, 32 ribu buruh Indonesia kehilangan pekerjaan.
Menurut Song, ada lima lagi perusahaan mainan anak-anak dan 13 perusahaan pembuat boneka yang sedang berkemas mau angkat kaki. Sengketa yang berlarut dan kebijakan pemerintah di bidang perburuhan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Antara Solar dan Solar
1994-06-18Pilot project diterjemahkan pilot proyek, atau status simbol asal kata symbol status. penerjemahan seperti itu…
INDONESIA DIINTERVENSI?
2003-01-12Kemungkinan intervensi militer terhadap indonesia bukan isapan jempol. kemelut timor timur telah membuktikannya. di luar…
KITA MENGUNDANG INTERVENSI ASING?
2003-01-12Banyaknya konflik internal telah dan akan mengundang intervensi asing ke indonesia. tapi tudingan mungkin lebih…