Siaga Satu di Jalan Sudirman-Thamrin

Edisi: 40/35 / Tanggal : 2006-12-03 / Halaman : 68 / Rubrik : LIN / Penulis : Candraningrum, D.A., ,


SETIAP jam makan siang, Esra Simatupang lebih suka di kantor saja. Karyawati perusahaan retail jam tangan di bilangan Jalan Jenderal Sudirman ini mengaku sudah sebulan terakhir malas makan siang di luar kantor karena "di luar nggak bisa napas".

Penyebabnya adalah pelebaran jalur cepat di ruas jalan Sudirman-Thamrin yang dilakukan dengan mengupas pembatas antara jalur cepat dan jalur lambat. Proyek senilai Rp 30 miliar yang dimulai awal November itu membuat kemacetan di jalan protokol tersebut menjadi-jadi dan udara makin pekat oleh polutan.

Namun, inilah cara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurai kemacetan di Sudirman-Thamrin setelah adanya busway. Ketika proyek ini selesai pada akhir Desember, jalur cepat di jalan itu bakal terdiri atas tiga lajur.

Gubernur Sutiyoso yakin betul dengan solusi ini, tetapi para aktivis lingkungan tidak merasa yakin. "Sudirman-Thamrin siaga satu," ujar Nirwono Joga, Ketua Kelompok Studi Arsitektur Lansekap Indonesia.

Galau oleh dampak buruk pelebaran jalan itu, para aktivis…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…