Disandera Lanun Selat Malaka
Edisi: 41/35 / Tanggal : 2006-12-10 / Halaman : 94 / Rubrik : KRI / Penulis : Meuko, Nurlis E., Ramidi, Siswanto
SEPARUH usianya habis bersama alunan gelombang. Tapi, untuk kembali melaut, nyali Djoko Santosa ciut bak pasang tertelan surut. Hingga akhir pekan lalu, pria 54 tahun itu masih berada di rumahnya di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.
Djoko tak kuat lagi menghadang aksi lanun bersenjata api yang merajalela di Selat Malaka. Apalagi kepala kamar mesin kapal Sanle X ini pernah merasakan azab menjadi sandera perompak. Awalnya, kapal milik PT Sanle Makmur yang dinakhodai Jacob itu merapat ke pelabuhan Meulaboh, Aceh Barat, Oktober lalu, untuk mengangkut 5.130 ton belerang.
Setelah palka penuh belerang, kapal mulai membelah Selat Malaka, 18 Oktober, dengan tujuan Gresik, Jawa Timur. Laut tenang tengah malam itu, 19 Oktober. Jacob, 40 tahun, dan mualim Budi Susilo, 35 tahun, nanap menatap kerlap-kerlip mercu suar di Pulau Berhala, masuk kawasan Sumatera Utara.
Tiba-tiba terdengar heboh. Djoko Santosa, yang mulai terkantuk berat, tak urung terperanjat. Dia melihat di geladak sudah ada sepuluh pria bersenjata api. Di lambung kanan kapal menempel sebuah perahu bermotor. Melihat sepuluh moncong senjata laras…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…