Bung Karno Berbisik Kembali
Edisi: 14/30 / Tanggal : 2001-06-10 / Halaman : 15 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,
APA boleh buat, apa yang dibisikkan Bung Karno kepada Indonesia, pada hari ini tak akan dapat ditanyakan sendiri kepadanya. Bisik itu telah jadi sebuah teks, berupa pidato dan tulisannya, berupa inspirasi dari sosok dan katanya, berupa ingatan baik atau buruk tentang dia. Terhadap teks yang kaya itu, orang Indonesia sekaranglah yang akan memberinya bentuk, dalam sekian tafsir.
Tiga puluh tahun setelah tokoh besar Indonesia modern ini meninggal, generasi-generasi baru telah lahir. Hari ini tak akan ada lagi yang dapat, seperti Chairil Anwar dalam sebuah sajak tahun 1940-an, berseru: "Ayo, Bung Karno, kasih tangan/Mari kita bikin janji". Nada kalimat yang akrab itu tak mungkin diulangi. Tangan itu juga sudah lama dimakamkan. Janji itu sudah menjadi semacam wasiat. Ia bagian dari sejarah.
Bahwa pada tahun 2001 ini bagian dari sejarah itu mendapat perhatian besar, kiranya bukan kebetulan. Angka 100 tahun saja sudah sesuatu yang istimewa. Belum lagi politik di balik kenangan itu: hari-hari ini, Megawati, salah seorang putri Bung Karno, kembali punya peluang besar untuk jadi presiden Indonesia, seperti sang ayah.
Naik-turunnya posisi Mega seakan-akan sebuah gema dari kembalinya kenangan kepada…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.