KISSINGER VS TIRANI HAKIM

Edisi: 23/31 / Tanggal : 2002-08-11 / Halaman : 64 / Rubrik : AK / Penulis : Makarim, Nono Anwar , ,

TIRANI para hakim mengancam dunia. Dalam hanya satu dasawarsa, telah muncul banjir bandang yang mau memaksa politik dunia tunduk pada prosedur pengadilan. "Ancaman semacam ini belum pernah diperdebatkan secara sistematis," demikian ditulis Henry Kissinger dalam The Pitfalls of Universal Jurisdiction, Foreign Affairs, Juli/Agustus 2001.

Ekstremisme para penganjurnya dapat menggantikan diktator pemerintahan dengan tirani pengadilan. Dalam sejarah memang sering kali diktator yang bermoral tinggi terjerumus menjadi teror. Kissinger menentang doktrin yurisdiksi universal yang berpandangan bahwa pelaku kejahatan yang amat keji tidak boleh lolos, dengan dalih imunitas pemerintah atau kedaulatan negara.

Konsepsi yurisdiksi universal merupakan hal baru. Dalam edisi 1990 Black's Law Dictionary, kamus para pengacara, istilah itu bahkan tidak ditemukan. Yang ada hanya hostes humani generis (musuh-musuh umat manusia), yaitu bajak laut dan udara, serta penjahat sejenis yang beroperasi di perairan dan udara internasional. Menyamakan kepala negara dan pejabat tinggi pemerintah dengan bajak laut merupakan hal yang amat baru.

Memang ada pengadilan Nuremberg pada 1945, Deklarasi Universal tentang Hak Asasi, dan Konvensi tentang Genosida 1948, serta Konvensi Anti-Penyiksaan 1988. Pengadilan internasional juga telah dibentuk secara ad hoc di Den Haag dan Rwanda pada 1990-an oleh Dewan Keamanan PBB untuk menuntut pertanggungjawaban di beberapa wilayah yang dilanda kekerasan sewenang-wenang. Tapi semua itu sama sekali tidak bermaksud mengarah pada yurisdiksi universal.

Tak mungkin para penanda tangan konvensi-konvensi PBB bermaksud memberi kewenangan kepada para hakim suatu negara…

Keywords: -

---

Foto Terkait