Amerika Tak Usah Takut Icc

Edisi: 23/31 / Tanggal : 2002-08-11 / Halaman : 72 / Rubrik : AK / Penulis : , ,

DI dalam atau di luar tahanan, Slobodan Milosevic bikin repot orang. Ia tidak mau diberi pembela, dan mau melakukan pembelaan sendiri. Tujuan sikapnya ini cukup jelas: penghasut suku Serbia ini tidak mau dipaksa masuk ke arena hukum yang ditawarkan oleh Pengadilan Kejahatan Internasional. Milosevic tidak mengakui yurisdiksi pengadilan di Den Haag. Seperti Henry Kissinger, ia menganggap yang terjadi di Balkan bukan perkara hukum, melainkan politik.

Sekarang Milosevic minta para pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS datang untuk memberikan kesaksian guna mendukung pembelaannya yang politis, bukan yuridis. Ia ingin Richard Holbrooke, mantan utusan Clinton di Balkan, datang ke mahkamah di Den Haag dan bercerita kepada para hakim dan jaksa betapa eratnya ia bekerja sama dengan Milosevic. Kerja sama itulah yang melahirkan perjanjian di tahun 1995 sehingga mengakhiri perang Bosnia.

Permintaan ini diajukan dalam suasana ketika Amerika sedang giat mempromosikan pembentukan mahkamah-mahkamah internasional, sekaligus berupaya keras untuk tidak tunduk padanya. Maka, Amerika serba salah. Kalau ia hadir di persidangan mahkamah internasional, itu bisa dipandang sebagai komitmen pada yurisdiksi internasional mahkamah, suatu hal yang ditentang oleh Kongres AS. Departemen Luar Negeri juga mencemasi bocornya informasi sensitif tentang proses pengakhiran perang di Bosnia—entah apa saja yang berlangsung antara Milosevic dan Holbrooke waktu itu.

Kalau Amerika tidak hadir, negara ini akan dianggap menyabot penjatuhan vonis atas sang algojo Balkan. Financial Times sudah bilang bahwa Amerika mempersulit…

Keywords: -

---

Foto Terkait