Suripto: "insting Intelijen Saya Sudah Tak Tajam Lagi"

Edisi: 10/30 / Tanggal : 2001-05-13 / Halaman : 42 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,


LAKI-LAKI itu mengaku sudah 30 tahun meninggalkan dunia intelijen. Namun, di usianya yang 64 tahun, Suripto ditangkap polisi dengan tuduhan yang berbau intelijen: membocorkan rahasia negara. Selasa pekan lalu, bekas Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan dan Perkebunan itu diinterogasi polisi selama 24 jam, dan dilepas karena tidak ada bukti.

Hanya dalam tempo dua tahun, nama mantan perwira intelijen itu kerap disebut di media-media massa. Ayah dari tujuh anak ini mengawali karir sebagai pegawai negeri di usia yang tak lazim, 62 tahun. Di tengah pro-kontra pengangkatannya, ia bergerak cepat, dan dalam waktu singkat sudah menyerahkan segepok kasus korupsi di departemen yang "basah" itu ke Kejaksaan Agung. Salah satu hasilnya adalah me-Nusakambang-kan Mohamad "Bob" Hasan.

Ia tak seperti laiknya seorang intel. Banyak bicara kepada wartawan dan tak pelit data. Agaknya, ada pihak yang tak senang dengan aksi bersih-bersihnya. Sebelum diturunkan dari kursi Sekjen Departemen Kehutanan, misalnya, Presiden Abdurrahman pernah menuduhnya merencanakan makar dan menyembunyikan Tommy Soeharto.

Tuduhan itu bisa ditepisnya. Kini, sebagai Ketua Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi), lembaga yang membuat kajian tentang situasi mutakhir di Indonesia, Suripto dikenai tuduhan lain lagi yang membuatnya harus menginap semalam di kantor polisi.

Petualangan intelijen Suripto sebenarnya sudah dimulai sejak laki-laki kelahiran Bandung itu kuliah di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. Saat itu (1962), Suripto direkrut Kodam VI Siliwangi untuk mendapat pendidikan dasar intelijen. Suripto juga mengikuti dinas militer sukarela (milsuk) tahun 1961, dan menjadi anggota Komando Ganyang Malaysia. Dua tahun sebelum meletus Gestapu (1965), Suripto menjadi salah satu pemimpin Gerakan Mahasiswa Sosialis (Gemsos), yang terlibat dalam aksi menentang Presiden Sukarno dan berbuntut menjadi kerusuhan antietnis Cina. Aksi ini membawa Suripto ke penjara.

Tahap berikutnya adalah petualangan di bidang intelijen. Suripto diperbantukan ke Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) untuk menjadi intel di Grup I Komando Operasi Tertinggi (Koti) hingga 1967. Lalu, ia menjadi Staf Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) hingga 1970. Ia juga pernah membantu menyelundupkan senjata…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…