Gagal Negara: Salah Siapa?

Edisi: 11/31 / Tanggal : 2002-05-19 / Halaman : 74 / Rubrik : AK / Penulis : Makarim, Nono Anwar , ,

BETAPA senangnya bila kita bisa menyalahkan orang lain atas nasib malang yang sedang kita alami. Lebih menyenangkan lagi bila yang bisa disalahkan itu adalah pihak asing. Yang paling menggembirakan adalah kalau yang menyalahkan pihak asing itu adalah para sarjana asing sendiri. Begitu kira-kira satu nasib baik yang kita temukan di antara 1.000 nasib buruk kita.

Para sarjana asing bilang, keterpurukan Indonesia dewasa ini menunjukkan gejala-gejala sindrom gagal negara. Ciri-cirinya antara lain konflik etnis dan agama yang tak kunjung selesai, keamanan rakyat yang tak terjaga, korupsi besar-besaran, legitimasi negara yang terus ditentang dan menipis, kelumpuhan pemerintah pusat dalam menghadapi masalah dalam negeri, dan kerawanan terhadap tekanan luar negeri. Sindrom gagal negara berakar dalam sejarah wilayah bekas jajahan Barat. Ia tak tampak di negara yang dulu dijajah Jepang, seperti misalnya Taiwan dan Korea.

Belanda meninggalkan Indonesia tidak sebagai negara-kebangsaan, tapi sebagai suatu teritorium yang dipisah-pisah oleh laut, budaya, agama, bahasa, suku, dan bahkan ras. Nederlands-Indie adalah suatu wilayah heterogen yang sebagian dijajah langsung, dan sebagian lagi dijajah tak langsung, yaitu melalui struktur kekuasaan pribumi setempat. Pemerintah kolonial mengalami banyak kesulitan dan menggunakan banyak kekerasan dalam memerintah Indonesia.

Dalam…

Keywords: -

---

Foto Terkait