Ubah UUD, Demokrasikan Pemilu, Tegakkan 'Rule of Law'

Edisi: 22/29 / Tanggal : 2000-08-06 / Halaman : 49 / Rubrik : AK / Penulis : , ,

DEMOKRATISASI di Taiwan merupakan contoh dari yang disebut "transformasi" dalam konsepsi Samuel Hunting-ton. Artinya, yang memimpin transformasi adalah pemerintah. Di Korea Selatan, yang terjadi adalah "perombakan" (transplacement); yang memberi bentuk pada demokratisasi adalah hasil tarik tambang antara pemerintah dan oposisi. Di Filipina, terjadi "pergantian" (replacement): pemerintah yang otoriter digusur, diganti oleh oposisi.

Ketika Huntington menulis The Third Wave, tahun 1991, Thailand disebut sebagai "semidemokrasi". Setahun kemudian, militer melancarkan tekanan keras terhadap sistem politik negara. Tekanan ini dibalas oleh rakyat dengan gelombang demonstrasi, yang akhirnya memaksakan perubahan undang-undang dasar dan pemilihan umum. Perkembangan ini memulihkan demokrasi dan agak menjinakkan militer. Tapi, perkembangan selanjutnya di negara ini, terutama setelah pemilu tahun 1995, menunjukkan ciri-ciri suatu "tambal sulam", atau bahkan semacam "lari di tempat" dalam keadaan semidemokratis.

GAYA ASIA?

Sementara itu, James Cotton*) membatasi tinjauannya pada Korea Selatan, Taiwan, Filipina, dan Thailand, dengan komentar di sana-sini tentang Malaysia dan Singapura-dua negara yang tak mengalami Gelombang Ketiga Huntington.

Demokratisasi di Korea Selatan (Kor-Sel) dan Taiwan pada awalnya berbeda. Namun, pada 1996, tampak adanya persamaan: para calon oposisi mencatat kemenangan gemilang dalam pemilihan daerah yang penting (pemilihan wali kota di Taipei pada 1994, dan di Seoul pada 1995).

Dalam dua kasus tersebut, oposisi terdiri dari dua kelompok besar yang bersatu hanya karena sama-sama membenci pemerintah. Tapi, mereka tak mampu berpadu dalam program atau platform bersama. Faksionalisme merupakan unsur persamaan kedua.

Ciri…

Keywords: -

---

Foto Terkait