Acub Zainal: "saya Berkelahi Dengan Mendagri Amir Machmud"
Edisi: 21/29 / Tanggal : 2000-07-30 / Halaman : 38 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,
AIR mata. Raut keharuan. Dan orang-orang pun berebut untuk menggotong tubuh seorang gubernur berkeliling sepanjang beberapa puluh meter. Itulah suasana ketika Acub Zainal, Gubernur Irianjaya 1973-1975, menyerahkan jabatan ke gubernur baru di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Irianjaya. Acub diberhentikan oleh Menteri Dalam Negeri waktu itu, Amir Machmud, karena dinilai "boros". Terlepas dari vonis itu, sambutan air mata sebagian orang Irian itu bisa diartikan sebagai tanda pengakuan mereka atas keberhasilan Gubernur Acub dalam menjalankan tugasnya.
Acub memang memiliki catatan harum di Irian. Ketika menjadi Panglima Komando Daerah militer XVII/Cenderawasih pada 1969-1973, Acub pernah melancarkan Operasi Koteka untuk memajukan masyarakat Irian. Koteka adalah penutup aurat pria tradisional orang Irian-yang menurut Acub merupakan simbol ketertinggalan. Dikritik sejumlah pihak, termasuk Menteri Dalam Negeri, toh Acub menganggap gerakan itu berhasil.
Ketika menjadi gubernur, Acub memiliki visi membangkitkan kebanggaan orang Irian. Caranya, antara lain, dengan menggairahkan kegiatan olahraga sepak bola, atletik, dan tinju. Hasilnya memang terlihat. Persipura Jayapura, nama kesebelasan ibu kota Irianjaya, pernah menjadi juara II untuk kompetisi wilayah Asia-prestasi yang tidak dicapai PSSI hingga kini. Selain itu, Acub mendirikan kantor gubernur mewah untuk membangun kebanggaan Irian. Pendek kata, Gubernur Acub, seperti kata bekas Ketua MPR Wahono, adalah "orang yang tidak pernah tidur."
Acub adalah seorang militer tulen. "I love the army," kata tokoh kelahiran Bogor, 19 September 1927, ini. Kutipan itu menjadi judul buku biografinya yang disunting penyair Afrizal Malna pada 1998. Acub memulai karir militernya sejak revolusi fisik di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bekal pendidikan militernya, antara lain, ditimbanya dari Akademi Militer Yogyakarta dan Fuhrung Akademie, Jerman.
Setelah mundur dari militer, dengan pangkat terakhir mayor jenderal, Acub kemudian aktif dalam dunia olahraga. Ia pernah menjadi Ketua Umum Arema, kesebelasan Malang, dan menjadi manajer tim Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) SEA Games 1977.
Selain itu, Acub terjun di bisnis. Ia pernah menjadi direktur utama dan kemudian komisaris PT Pakuwon Jati, perusahaan properti yang mengelola plaza terkenal seperti Plaza Tunjungan, Surabaya, dan Plaza Blok M, Jakarta. Ia juga mewarnai hidupnya dengan menjadi Ketua Umum Persatuan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…