Nalurinya Sudah Benar

Edisi: 30/28 / Tanggal : 1999-10-03 / Halaman : 16 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


TAK ada alasan lagi untuk menutupi inkompetensi TNI d.d. (dahulu disebut) ABRI. Dari luar gagah, di dalamnya gagal melulu. Banyak masalah yang ditanganinya berakhir dengan konyol. Proyeknya untuk meloloskan undang-undang tentang keadaan bahaya juga tragis kesudahannya. Sesudah timbul korban jiwa dalam aksi menuntut pembatalannya, rancangan undang-undang yang baru bisa disetujui DPR pada ujung masa persidangannya itu akhirnya ditunda juga pengundangannya.

Naluri para mahasiswa untuk menolak Rancangan Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (RUU PKB) itu sudah benar. Aksi penolakan bukan saja dilakukan mahasiswa, tapi oleh banyak unsur masyarakat lain seperti wartawan, partai politik, buruh, di Ujungpandang, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, selain di Jakarta. Mereka tidak bisa mempercayai tentara lagi, itu soalnya. Pemaksaan agar saat ini juga UU PKB diundangkan dicurigai ada hubungannya dengan politik pemilihan presiden dalam sidang MPR bulan depan.

Bila keadaan darurat diumumkan berkat adanya undang-undang yang baru, kegiatan politik masyarakat dibekukan, maka TNI d.d. ABRI akan leluasa berkuasa. DPR dan MPR tidak akan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.