'kematian' Di Gedung Tua

Edisi: 04/29 / Tanggal : 2000-04-02 / Halaman : 108 / Rubrik : FT / Penulis : Supangkat, Jim , ,


DALAM tajuk "Photo Asia" edisi September 1994, kritikus Belanda Joyce Van Fenema menulis: "Ternyata fotografer Indonesia tidak terkurung di perkumpulan-perkumpulan hobi yang eksklusif. Fotografer Indonesia adalah bagian dari masyarakatnya." Editor buku Southeast Asian Art Today ini lebih jauh menulis, "Tanda monumental perkembangan fotografi Indonesia ini ialah didirikannya Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA), yang mengkhususkan diri pada masalah fotografi." Masih dalam tajuk berjudul Indonesian Photography: A Social Commitment itu, Van Fenema mengemukakan, GFJA adalah satu-satunya galeri fotografi di Asia.

Sebelum menuliskannya, ia membahas kesimpulan itu bersama saya di Jakarta. Van Fenema berpendapat, GFJA berada di depan dalam mengembangkan wacana fotografi dalam seni rupa kontemporer. Saya tidak segera setuju dan mencoba membandingkan GFJA dengan beberapa galeri sejenis di Thailand dan Jepang. Namun, pada kenyataannya memang tidak ada galeri lain di Asia yang menoleh ke kemungkinan mengisi wacana seni rupa kontemporer melalui foto jurnalistik.

Dasar pembicaraan kami ialah kembalinya kecenderungan representasional dalam perkembangan seni rupa kontemporer, tempat representasi tidak lagi hanya akibat mengalami realitas, tapi juga akibat mengetahui realitas. Kami sepakat, pada masa kini, representasi (penggambaran realitas) pada karya seni rupa tidak lagi berpangkal pada kontak perupa dengan kenyataan secara aktual. Sejak terjadinya revolusi komunikasi, representasi tidak bisa menghindar dari hadiahnya kenyataan yang dicerap melalui media komunikasi. Dalam hal ini, foto jurnalistik punya peran besar dalam membangun gambaran kenyataan.

GFJA, karena itu, merupakan salah satu tanda penting dalam perkembangan fotografi dan seni rupa kontemporer di Asia. Galeri ini, yang berada di bangunan tua Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Pasarbaru, memang bukan sekadar sebuah ruang pameran. Galeri ini telah terbentuk menjadi galeri yang berperan dalam mengembangkan wacana fotografi dalam lingkup Asia.

Kenyataan itulah yang membuat saya khawatir ketika tahun lalu mendengar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14

Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…

M
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05

Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…

K
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19

Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…