Awal Fotografi Modern Indonesia

Edisi: 45/28 / Tanggal : 2000-01-16 / Halaman : 172 / Rubrik : FT / Penulis : Soerjoatmodjo, Yudhi , ,


Yudhi Soerjoatmodjo *
*) Kurator Galeri Foto Jurnalistik Antara

Karya-karya fotografer di Hindia Belanda menyiratkan falsafah estetik yang pengaruhnya masih kuat di Indonesia hingga hari ini. Tetapi karya mendur bersaudara dari IPPHOSlah yang mempresentasikan awal dari pembebasan jiwa.

Batavia, 1841.

Sebuah kamera Daguerreotype tiba di ibu kota. Ia dikirim ke Jawa Tengah dengan sebuah misi khusus yang berisi pesan dari Kementerian Urusan Wilayah Koloni Belanda: mengumpulkan foto-foto pemandangan alam yang paling menonjol. Sayangnya, eksperimen itu berujung dengan kegagalan. Bagaimanapun, pada 1850, konsep fotografi sebagai alat inventaris sudah tertanam dengan mantap. Metode pemetaan wilayah koloni dengan menggunakan fotografi sudah mulai terselenggara. Selama 75 tahun berikutnya, praktek tersebut tak hanya menggambarkan realitas para praktisinya-antara lain para penginjil, abdi keraton, tentara, dan para petualang-tapi juga realitas dan fungsi dari gambar-gambar yang dihasilkannya. Lebih jauh lagi, sirkulasi dan presentasi foto-foto itu kepada publik menyiratkan falsafah estetis yang pengaruhnya masih kuat hingga hari ini.

Perjalanan hidup dan karir beberapa fotografer di Indonesia berikut ini mungkin mampu mengilustrasikan argumen itu.

Salah satu studio foto yang paling penting dan produktif di Hindia Belanda adalah studio Woodbury & Page, yang didirikan oleh dua pria berkebangsaan Inggris dengan nama yang sama. Mereka pindah ke Hindia Belanda setelah usahanya untuk mencari emas di Australia gagal. Datang ke Batavia pada 1857, Woodbury & Page menemukan kembali cinta pertamanya pada fotografi dan mendirikan studio yang ternyata bertahan sampai awal 1900-an.

Woodbury & Page tak hanya bekerja berdasarkan komisi dari proyek-proyek pemerintah kolonial atau untuk klien-klien yang kaya-raya. Keberhasilan usahanya juga banyak mengandalkan penjualan foto-foto eceran dan carte-de-visite (foto kenang-kenangan). Foto-foto yang merekam pemandangan alam dan warga setempat ini diciptakan untuk dipasang di album cendera mata yang sangat digemari oleh masyarakat kolonial ketika itu. Untuk alasan inilah keduanya sering berkeliling Hindia Belanda mencari obyek foto yang menarik, dari para bangsawan sampai orang biasa. Apa yang dilakukan Woodbury & Page akhirnya memperluas konsep "menaklukkan wilayah dengan menaklukkan gambarnya," sehingga, "Orang-orang biadab yang memegang pentungan, tombak, dan panah beracun tak lagi dianggap sebagai ancaman bagi orang-orang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14

Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…

M
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05

Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…

K
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19

Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…