Adi Sasono: "saya Bukan Orang Yang Berbahaya?"

Edisi: 10/27 / Tanggal : 1998-12-14 / Halaman : 31 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,


Majalah Far Eastern Economic Review menyebutnya: "The Indonesia's Most Dangerous Man?" (dengan tanda tanya). Beberapa suara menuduhnya sebagai otak berbagai kasus kerusuhan. Ada lagi yang menganggap bahwa ia adalah sosok yang paling berpengaruh dalam pemerintahan Habibie saat ini. Belum lagi tuduhan bahwa jabatan yang disandangnya sejak Mei silam, sebagai Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dan Menengah, menjadi kendaraan politik baginya menuju jabatan politik yang lebih tinggi lagi. Kebijakan pemerintah yang menyalurkan kredit koperasi Rp 10,8 triliun menjadi kontroversi karena tidak semua pihak percaya bahwa koperasi diberi kepercayaan yang begitu besar saat ini untuk bekerja secara profesional dalam soal distribusi. Ia juga menyandang "gelar" dari mereka yang sinis sebagai menteri yang anti-Cina. Adi Sasono hanya tersenyum mendengar semua tuduhan ini. Dari wajahnya yang tenang--masih awet muda di usianya yang ke 55 tahun--dan sikap yang santun, tentu sulit membayangkan sosok yang selama ini lebih dikenal sebagai aktivis LSM ini sebagai "orang yang berbahaya".

Lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 16 Februari 1943, Adi Sasono sempat mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung meski tidak tamat. Sebagai Ketua Dewan Mahasiswa ITB, Adi telah mengenal politik dan pada akhirnya memang jalur itulah yang dipilihnya. Ia sempat bekerja di PT Krama Yudha, setelah selesai belajar di Philips Las Centrum, Utrecht, Belanda. Tapi toh akhirnya ia kembali aktif ke dunia yang dicintainya: aktivis. Ia menjadi direktur Lembaga Studi Pembangunan. Belakangan, ketika ia menjadi peneliti senior di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi--antara lain untuk mengurus para pemulung sampah--ia mengaku diminta Muslimin Nasution agar bergabung dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Di masa itu pula Adi Sasono mulai mengenal B.J. Habibie, yang saat itu masih sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi. Menurut Adi, ia cukup terkejut ketika diminta menjadi Ketua Dewan Direktur CIDES karena, "Di ICMI ada sekian ratus profesor dan sekian ratus doktor. Kok saya yang diminta?" Sejak menjabat pimpinan lembaga think-tank itulah, Adi dan Menteri Habibie sering berbincang soal visi pembangunan. Jalan bagi karir politik Adi memang sudah kain mulus. Banyak yang menganggap bahwa sepak terjang Adi dalam menanamkan ekonomi kerakyatan dan "mengkarbit" koperasi adalah sebuah upaya "investasi politik" bagi Adi di masa depan. Tuduhan seperti itu ditepisnya sebagai gosip. "Saya jadi menteri ini kan tiba-tiba, tidak pernah mimpi. Wong, terdaftar jadi calon anggota MPR saja dicoret, kok," ujar Adi Sasono kepada Leila S. Chudori, Darmawan Sepriyossa, Yusi A. Pareanom, Ahmad Taufik, dan fotografer Robin Ong dari TEMPO, yang menemuinya di ruang kerjanya di Departemen Koperasi dalam dua kesempatan terpisah. Berikut petikan wawancara dengan ayah lima anak ini.

Dalam majalah Far Eastern Economic Review (FEER), Anda dikatakan sebagai "the most dangerous man", apa tanggapan Anda?

Dalam FEER itu kan ada tanda tanyanya.

Tapi apakah benar Anda seorang yang berbahaya di Indonesia?

Saya bukan orang yang berbahaya. Kesimpulan itu saya kira berkait dengan sistem kroni dengan rezim lama. Itu ditunjukkan dengan diperbolehkannya kepemilikan hak pengusahaan hutan (HPH) yang luasnya kira-kira dua kali kota Bandung. Itu juga berkaitan dengan utang mereka yang jumlahnya sekarang Rp 315 triliun di bank pemerintah, dan yang sudah macet mencapai Rp 159 triliun. Jadi, kalau pemerintah sekarang bisa melakukan pemilu secara jujur dan adil tahun 1999, mereka itu akan terkena semuanya. Jadi, sebenarnya yang merasa bahaya adalah mereka ini dan bukan karena Menteri Koperasi, karena keputusan dari MPR yang memperkuat apa yang sudah dijadikan dasar kebijakan oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah Habibie yang dimulai 21 Mei lalu adalah pemihakan kepada rakyat kecil. Nah, jadi citra (saya sebagai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…