Di Senayan Tidak Ada Malaikat

Edisi: 03/27 / Tanggal : 1998-10-26 / Halaman : 16 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


SEBUAH perubahan penting sedang disiapkan di Senayan, tapi perhatian ke sana tampaknya tipis sekali. Perubahan itu menyangkut kehidupan politik Indonesia, sebab yang dibahas di Senayan adalah Rancangan Undang-Undang Politik ke masa depan. Tapi rupanya bahkan partai-partai yang baru berdiri seakan-akan acuh tak acuh.

Dan itu yang mencemaskan. "Orde Baru" sudah, atau sedang, jatuh. Banyak orang masih dalam euforia. Bak kuda yang sudah lama terkurung dalam kandang dan tiba-tiba lepas, kebebasan--juga keliaran--sedang dinikmati sepuas-puasnya. Salahkah? Tidak juga. Cuma orang sering lupa bahwa paradoks dari kebebasan adalah ia tak dapat diraih dengan semau kita sendiri. Kemerdekaan bukan hanya perlu direbut, tapi juga harus dijaga dengan penuh konsentrasi.

Penjagaan itu tak selalu heroik. Bahkan lebih banyak menyangkut persoalan tetek bengek. Misalnya saja perihal penggarapan Rancangan Undang-Undang Politik yang sejak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.