Ria Irawan Kehilangan Mata Rantai

Edisi: 48/23 / Tanggal : 1994-01-29 / Halaman : 22 / Rubrik : KRI / Penulis : IVH


RIA Irawan letih, lalu stres. Begitulah alasan bintang film dan pemain sinetron yang kenes itu sehingga ia tidak bisa hadir dalam pemeriksaan di Kantor Kepolisian Sektor Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat pekan silam. Untuk meyakinkan polisi, bahkan ibunya, Ade Irawan, melampirkan sepucuk surat keterangan psikiater yang menegaskan kondisi yang sedang dialami Ria.

Stres itu tentu bukan akibat lelah memerankan Juminten dalam lakon sinetron Lika-liku Laki-Laki. Sebab, sejak dua pekan lampau, secara maraton -- dari malam hingga dinihari -- polisi menanyai Ria tentang kematian Raden Mas Atas Rifardi Sukarno Putro, 22 tahun. Aldi, begitu panggilannya, ditemukan tewas di rumah Ria, Jalan Anggrek C-28, Lebak Lestari, Jakarta Selatan, 12 Januari silam.

Dalam pemeriksaan terakhir, seorang penyidik sempat mengingatkan: jika jawabannya terus-menerus tidak jelas, tanya jawab ini bisa berlangsung sampai sebulan. Setelah itu, Ria dikabarkan ambruk.

Menurut sumber di kepolisian, kesaksian Ria dalam kasus tewasnya Aldi dianggap berbelit-belit. Setiap ia diperiksa, selalu muncul jawaban baru yang tidak konsisten dengan keterangan sebelumnya. Akibatnya, malah memancing kecurigaan polisi bahwa Ria yang belakangan juga menyutradarai videoklip ini mencoba bersandiwara. Bahkan, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Mayor Jenderal Hindarto, sampai menyatakan akan menggunakan alat pelacak kebohongan untuk mengejar cerita sejujurnya dari bibir mungil si bintang sinetron ini.

Para pembaca koran yang tekun melahap berita dari hari ke hari banyak yang menyesali sikap Ria yang seperti ragu untuk buka-bukaan -- agar kasus tewasnya Aldi, yang sementara ini disimpulkan polisi akibat menelan obat melewati takaran, bisa terungkap.

Dari wawancara TEMPO dengan berbagai sumber -- dikaitkan dengan hasil pemeriksaan polisi yang bisa dikais -- peta persoalan paling sedikit dapat ditinjau dari dua sudut pandang.

Versi pertama, dengan menyimak pengakuan Ria, Aldi telah berada di rumahnya pada Selasa, 11 Januari, sekitar pukul 20.00. Mereka berbincang berdua. Konon, Aldi mengeluh soal rumah tangganya yang baru diarunginya persis satu bulan. Tak lama kemudian, datang Rizal Mantovani pacar Ria yang paling gres alias terbaru.

Pertemuan segitiga membuat suasana pada mulanya agak canggung. Namun, Aldi yang luwes segera mencairkannya. Mula-mula ia mengomentari pilek Rizal. Mereka bahkan kemudian mengobrol akrab sampai sekitar pukul 22.00, saat Ria mengajak Rizal ke luar rumah (lihat: Rizal Mantovani Ketiban…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…