Survei Indonesia Serbaguna

Edisi: 02/28 / Tanggal : 1999-03-22 / Halaman : 16 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


MENGUKUR pendapat umum itu antara mudah dan tidak. Yang jadi masalah ialah bagaimana memper oleh gambaran yang setepat mungkin dan bermanfaat untuk suatu keperluan. Cara apa yang dipakai, bagaimana hasil disajikan, dan penafsiran dilakukan, akan besar pengaruhnya pada kesimpulan yang ditarik. Dan ini juga bergantung pada keperluan masing-masing, yang sering masih dipakai sebagai kacamata untuk membaca hasilnya.

Pada suatu ketika awal tahun 1998, para mahasiswa di Universitas Gadjah Mada melakukan jajak pendapat di kalangan warga kampusnya sendiri. Kesimpulannya, Presiden Soeharto tidak lagi dikehendaki untuk terpilih kembali. Cara yang digunakan mungkin kurang sahih, dan responden yang dijajaki terlalu sedikit dan tak representatif. Pada saat yang hampir sama, Harmoko sebagai ketua Golkar berkeliling ke daerah-daerah, dan mengaku melakukan muhibah "sambung rasa" dengan rakyat banyak. Entah cara apa yang dipakainya, tapi kesimpulan yang dibawanya ialah rakyat masih belum merelakan Soeharto lengser keprabon. Soeharto, katanya, mempercayai hasil jajak pendapat cara Harmoko, bukan kesimpulan yang dibuat segelintir aktivis mahasiswa itu. Setelah tak lama kemudian Soeharto terdesak mundur, Harmoko disalahkan karena…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.