REFERENDUM, DENGAN TANGGUNG JAWAB

Edisi: 19/27 / Tanggal : 1999-02-15 / Halaman : 19 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


HARUS diakui, sejak diumumkannya keputusan Habibie, perdebatan publik tentang Timor Timur menjadi cukup terus terang, lumayan tajam, dan mengungkap banyak segi yang pantas dipertimbangkan. Untuk pertama kali, masyarakat Indonesia bebas bertemu dan berkenalan dengan soal ini dari sisi yang lebih obyektif. Artinya, tanpa perlu khawatir dicap kurang nasionalis kalau tak menggunakan retorika wawasan nusantara dalam membahas serta membeberkan semua kemungkinannya.

Sebelum suara yang makin banyak berubah jadi kebisingan yang membingungkan, baik diulangi lagi sudut pandang majalah ini (lihat Opini Tempo edisi yang lalu) tentang cara penyelesaian sebaiknya: otonomi luas untuk waktu secukupnya, dan referendum sesudahnya--tahun 2004 misalnya--untuk menentukan apakah wilayah itu berdiri sendiri atau tetap di lingkungan negara Indonesia. Mengapa harus melalui referendum? Sederhana saja: karena kita percaya bahwa "sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa" adalah sesuatu yang asasi dan universal. Ini semacam nasionalisme juga, yang secara adil dikenakan pada semua pihak. Dan merdeka artinya berhak menentukan nasib sendiri. Dalam hal Timor Timur, melalui cara apa lagi penentuan dilakukan kalau bukan dengan referendum.

Jangan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.