HUTAN MENJERIT DI ENGGANO

Edisi: 13/27 / Tanggal : 1999-01-04 / Halaman : 70 / Rubrik : LIN / Penulis : Zulkifli, Arif , Anom, Andari Karina ,


Hutan di Pulau Enggano rusak akibat penebangan untuk proyek perkebunan. Warga mengadukannya ke Kejaksaan Agung dan kepolisian.

PULAU itu terpencil, jauh tersisih di sebelah selatan Pulau Sumatra. Jaraknya dengan Kota Bengkulu, ibu kota provinsinya, sekitar 156 kilometer. Dari pantai Bengkulu, dengan mengendarai kapal motor, dibutuhkan waktu 13 jam untuk bisa menyentuh pulau di Samudra Hindia itu. Pada musim badai, lama perjalanan bisa lebih panjang: bisa 18 jam atau bahkan 30 jam.

Jarak fisik memang jauh, tapi tidak menjadi penghalang bagi penduduk Enggano untuk datang ke Jakarta dua pekan lalu. Dengan diantar oleh beberapa pengurus Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), mereka mendatangi kantor Jaksa Agung dan Kapolri untuk mengadukan kondisi pulau mereka yang rusak.

Kerusakan lingkungan di Pulau Enggano adalah sebuah kisah sedih. Saat ini paling tidak 2.450 hektare hutan perawan di daerah administratif kabupaten di Bengkulu Utara itu luluh-lantak. Pohon-pohon kayu besar-kecil…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…