Timbul-Tenggelam di Muara Gembong

Edisi: 10/36 / Tanggal : 2007-05-06 / Halaman : 128 / Rubrik : LIN / Penulis : Widyanto, Untung, Siswanto,


LIMA kali perahu motor tempel yang menyusuri pesisir Desa Hurip Jaya itu mogok. Tapi Zainal, si pemilik perahu, tenang-tenang saja. Dia sudah hafal penyebabnya. Dengan tangkas diangkatnya baling-baling motor itu untuk dibersihkan dari kotoran dan lumpur yang membebat. ”Lokasi ini merupakan tanah timbul,” katanya kepada Tempo. Pekan lalu, wartawan majalah ini bersama Zainal menyusuri tepian Hurip Jaya yang masuk wilayah Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Sepanjang pesisir bisa dilihat tanah timbul yang dimaksud Zainal. Tanah ini muncul bila air laut menyurut. Ketika air pasang, wilayah itu tenggelam dan bisa dilalui perahu. Saat air surut, tanahnya muncul seperti lapangan bola tanpa rumput. Kini, tanah timbul menjadi sumber sengketa warga yang sama-sama mengklaim.

Selain oleh lumpur, baling-baling itu juga tersangkut ranting mangrove atau bakau yang berserakan. Banjir bandang yang menerjang Bekasi pada Februari lalu merusak kawasan hutan yang ditanami bakau. ”Yang rusak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…