Fotografi di Tangan Raksasa

Edisi: 48/23 / Tanggal : 1994-01-29 / Halaman : 80 / Rubrik : FT / Penulis : SURYOATMOJO, YUDHI


SEJARAH fotografi adalah sejarah patronase. Konon, para penciptanya (Daguerre di Prancis pada tahun 1839 dan Talbot di Inggris setahun kemudian) tak pernah tuntas memikirkan kegunaan fotografi, selain sebagai alat gambar instan. Negaralah, dengan memberikan hak paten kepada kedua orang tersebut, yang pertama memberi legitimasi pada fotografi. Dan melalui berbagai proyek pemotretan yang dibiayainya, negara (diikuti industrialis, penerbit, dan akhirnya media cetak) mengeksploitasi fotografi sebagai penghasil uang sekaligus medium informasi masyarakat. Hubungan itulah, khususnya antara fotografer dan industri pers serta pemerintah, yang menjadi fokus pameran World Press Photo 1993 di Erasmus Huis, Jakarta, pekan ini. Stephen Mayes, ketua tim juri World Press Photo yang juga redaktur kantor berita foto Network Photographers di Inggris, menulis betapa setiap foto mencerminkan sikap media yang memesan. Dan sebaliknya, sikap itu juga tercermin dari foto yang mereka…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14

Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…

M
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05

Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…

K
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19

Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…