Menjerat Dengan Aturan Devisa

Edisi: 25/36 / Tanggal : 2007-08-19 / Halaman : 60 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Shahab, Idrus F, Suyono, Seno Joko,


Sekitar pukul 6 pagi, 13 Agustus 1956, sesuatu yang tak biasa terjadi di rumah Menteri Luar Negeri Roeslan Abdulgani, di Jalan Diponegoro, Jakarta. Roeslan tengah bersiap ke Bandara Kemayoran. Dia akan memimpin kontingen Indonesia mengikuti konferensi internasional tentang Suez di London. Tiba-tiba sebuah jip yang dikendarai dua tentara masuk ke halaman rumahnya. Mereka membawa surat perintah Kolonel Kawilarang, Panglima Tentara Teritorium III Siliwangi, untuk menangkap Roeslan.

Menurut kedua orang itu, mereka diperintahkan ”membawa” Roeslan karena dia terlibat korupsi di Percetakan Negara. Wakil Direktur Percetakan Negara Lie Hok Thay, yang lebih dulu ditangkap, mengaku memberikan uang haram sejumlah Rp 1,5 juta kepada Roeslan.

Orang dekat Soekarno itu terkejut. Roeslan berusaha menjelaskan bahwa dia mendapat tugas dari perdana menteri untuk mengikuti konferensi di London dan harus berangkat pagi itu. Tapi kedua orang tersebut tak mau peduli. Mereka malah memerintahkan Roeslan segera berkemas.

Roeslan tak berdaya. Anak-anaknya pun tak bisa ke sekolah karena kedua tamu itu sengaja memarkir mobil jip mereka melintang di depan pagar rumah. Seluruh keluarga bingung.

Baiknya, dalam situasi yang mencekam itu, Nyonya Roeslan teringat untuk menghubungi Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Ali terkejut, lalu minta bicara dengan tentara yang bertugas menangkap Roeslan. Dia memerintahkan agar penangkapan dibatalkan, tapi si petugas menolak. Baru setelah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…