Sang Raja Mencari Istri Ke-18

Edisi: 14/11 / Tanggal : 1981-06-06 / Halaman : 55 / Rubrik : KRI / Penulis :


MALANG benar nasib Raja Damai, Hampir 200 orang laki-laki dan wanita bersenjata golok, pacul, sampai pentungan, tiba-tiba menyergap dan membakar padepokannya. Rumah berdinding papan dan beratap rumbia di tengah hutan Desa Saiddarih (Kabupaten Deli Serdang, Sum-Ut) tersebut, 19 Mei lalu, dalam sekejap seluruhnya termakan api.

Salah seorang anak Raja Damai yang masih bayi, Monang, ikut terbakar di buaiannya -- untung nyawanya keburu diselamatkan salah seorang pengamuk yang tak ingin mengorbankan si kecil. Sementara Raja Damai sendiri teraniaya: rambutnya yang sepanjang 6 meter dibabat habis. Setelah itu orang-orang lalu merajamnya dengan batu dan senjata lainnya, sehingga cukup runyamlah keadaan si korban.

Dengan tubuh mandi darah, lemas, tangan terikat ke belakang, ramai-ramai Raja Damai diarak. Untunglah, sebelum teraniaya lebihjauh, polisi dan tentara setempat menghadang arak-arakan berdarah tersebut. Raja Damai diselamatkan. Ia dan anaknya, si Monang, segera dilarikan ke rumah sakit di Medan. Beberapa orang yang dianggap bertanggungjawab terhadap peristiwa hari itu langsung berurusan dengan yang berwajib.

Apa dosa Raja Damai dan keluarganya sehingga menjadi tumpuan kemarahan para tetangganya? "Mereka takut saya mengawini gadis mereka," begitu dikatakan Raja Damai kemudian. Hal itu dibenarkan salah seorang tetangganya, Amat Barus: "Penduduk jadi resah mendengar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…