Bersatunya Ciliwung dan Kanal Timur

Edisi: 51/36 / Tanggal : 2008-02-17 / Halaman : 84 / Rubrik : LIN / Penulis : Widyanto, Untung, ,


Sejak pagi, telepon jinjing Pitoyo Subandrio terus berdering. Mulai dari Panglima TNI, menteri, hingga belasan warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung punya pertanyaan yang sama kepadanya: tentang banjir yang menenggelamkan sebagian Jakarta pada Jumat dua pekan lalu. Kepala Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane Departemen Pekerjaan Umum itu jadi andalan untuk menjelaskan soal itu karena, ”Kalau musim banjir, telepon genggam pejabat Jakarta banyak yang mati,” ujarnya.

Pitoyo rupanya sedang jengkel. Banjir bisa terjadi, menurut dia, karena ada yang salah dalam sistem drainase di Ibu kota. Akibatnya, terjadilah hal yang memalukan. Jalan protokol Mohammad Husni Thamrin, Jakarta Pusat, misalnya, terendam air hingga 60 sentimeter. Bahkan sedan Mercy tunggangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun tak mampu melawan, sehingga pasukan pengaman mengevakuasi Presiden ke dalam mobil jip untuk mencapai Istana Negara.

Banjir juga melahap 139 titik lokasi yang tersebar di lima wilayah Jakarta. Kedalaman air bervariasi dari 20 sentimeter sampai satu meter. Banjir awal Februari ini juga memutus jalur…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…