I Made Mangku Pastika: Waspada Dan Tetap Menjaga Pluralisme

Edisi: 24/37 / Tanggal : 2008-08-10 / Halaman : 131 / Rubrik : WAW / Penulis : Rofiqi Hasan, ,

UCAPAN selamat tak berhenti mengalir begitu Komisi Pemilihan Umum daerah menetapkan I Made Mangku Pastika sebagai pemenang dalam pemilihan Gubernur Bali. Tak kurang dari Duta Besar Amerika Serikat Cameron Hume memerlukan datang ke Pulau Dewata khusus untuk meng­ucapkan tahniah kepada bekas Ketua Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional itu.

Dengan dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pastika, yang berpasangan dengan Anak Agung Ngurah Puspayoga, meraup 55 persen suara. Mereka mengalahkan calon yang didukung Partai Golkar, Cok Budi Suryawan, serta I Gde Winasa yang diusung Partai Demokrat. ”Ini kesempatan bagi saya untuk sekali lagi mengabdi kepada Bali,” kata Pastika.

Bila tak ada aral melintang, pria kelahiran Sanggalangit, Buleleng, itu bakal dilantik menjadi gubernur pada 28 Agustus nanti. Kamis pekan lalu, Rofiqi Hasan dari Tempo menggali pandangan Pastika tentang masa depan Bali lima tahun ke depan.

Setelah dilantik, apa yang akan segera Anda lakukan?

Saya tidak bisa langsung membuat kebijakan drastis. Saya ingin dapat penjelasan dulu dari pejabat berwenang di bidang masing-masing. Memang tak boleh lama-lama. Nanti akan saya sampaikan rencana detailnya untuk jangka pendek, menengah, dan panjang.

Masalah apa yang mendesak di Bali?

Terutama persoalan infrastruktur. Harus kita pahami, setiap saat Bali bisa kena imbas krisis listrik karena kami masih bergantung pada Jawa. Kalau kabel bawah laut yang memasok listrik putus, habislah kami. Ada pula soal jalan yang sudah terlalu padat. Sekarang turis butuh waktu dua jam dari Nusa Dua ke Ubud karena macet. Kalau bolak-balik, makan waktu empat jam, sedangkan ia hanya satu jam di Ubud. Belum lagi kualitasnya. Dibandingkan dengan kondisi di Jawa, jalan di Bali memang lebih bagus. Tapi standar kita negara lain, seperti Korea,…

Keywords: -

---

Foto Terkait