Yang Mooi Dari Revolusi

Edisi: 28/37 / Tanggal : 2008-09-07 / Halaman : 69 / Rubrik : FT / Penulis : Kurie Suditomo, ,


Sia-sia ia bertahan
Membendung kekuatan air
Yang terjun dari bukit curam
Menuju ke keluasan teluknya

Adalah juru foto Belanda Cas Oorthuys (1908-1975) yang mengutip sajak penyair Vondel ketika menyaksikan lahirnya Indonesia. Dua bulan di Tanah Air pada 1947 cukup baginya untuk merekam gairah ruang dan waktu masa revolusi itu. ”Dan sekali kesadaran akan kekuatan diri tumbuh, maka dia tak mungkin lagi dihilangkan,” Cas berseru.

Foto-foto Cas (dibaca: Kas) menjadi bagian dari pameran foto yang berlangsung hingga pekan lalu di galeri foto jurnalistik Antara, Jakarta. Dengan tajuk ”Identitas untuk Kebangkitan”, foto-foto Cas disandingkan dengan karya koleksi kantor berita foto Indonesia, atau Ipphos, setelah proklamasi.

Cas—lengkapnya Casparus Bernadus Oorthuys, lahir di Leiden pada 1908— sesungguhnya seorang arsitek. Ia banting setir mendirikan studio foto akibat krisis ekonomi yang melanda Eropa. Pada 1936, ia menjadi fotografer Wij, mingguan sosial demokrat. Ketika perang pecah, Cas bergabung dengan kelompok fotografer klandestin yang mendokumentasikan satu tahun terakhir pendudukan Jerman di Belanda. Foto-fotonya terangkum dalam 1944-1945: Het laatste jaar (Amsterdam, 1970).

Pendudukan Nazi Jerman yang fasis itu masih segar di ingatan, kurator Firman Ichsan menulis, saat Cas ditawari Blom, seorang penerbit buku lokal, untuk membuat warta foto tentang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14

Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…

M
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05

Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…

K
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19

Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…