Si Anak Bercerita Tentang Kematian Ayah
Edisi: 13/14 / Tanggal : 1984-05-26 / Halaman : 23 / Rubrik : KRI / Penulis :
SUDAH seiak enam bulan lalu Sugianto, 20, meninggalkan desanya di Plosorejo, Jombang. Ia mengaku tak berani pulang karena takut dibunuh oknum polisi yang katanya pernah menembak ayahnya hingga tewas. Setelah berkelana di beberapa kota, pertengahan bulan lalu ia meminta perlindungan hukum kepada Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) UII Yogya. Untuk memperjelas soal itu, LKBH UII pertengahan bulan ini mengirimkan surat kepada Kapolda Jawa Timur.
Siswa kelas III IPS SMA Muhammadiyah II Kertosono (tak jauh dari Kota Jombang) meninggalkan Plosorejo sejak 16 November 1983. Hari itu, tuturnya, bersama ayahnya Ichsan, 50, ia berboncengan sepeda moor untuk mengantarkan sejumlah uang ke rumah seorang oknum Koramil Perak di Tembelang, sekitar tiga kilometer dari Plosorejo. Di tengah jalan. Bapak dan anak itu dicegat oknum polisi E bersama seorang temannya dari Polsek Perak. E, yang bersenjata pistol dan menyandang senjata laras panjang, serta-merta meminta uang kepada Ichsan. Sugianto tak tahu persis jumlah uang yang diberikan ayahnya. Tapi, katanya, "Waktu itu Ayah membawa uang Rp 1,5 juta lebih hasil penjualan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…