Mati Konyol Di Dukuh Pepe
Edisi: 24/14 / Tanggal : 1984-08-11 / Halaman : 67 / Rubrik : KRI / Penulis :
SUMARWAN yang malang. Suatu malam ia dikeroyok. Kaki dan tangannya patah, perut robek, dan kepala remuk. Esok harinya, pelajar SMA Muhammadiyah itu diantarkan ke rumah orangtuanya, Parno Atmojo, dalam keadaan sudah menjadi mayat, ditaruh dalam peti.
Kesedihan Parno berlanjut karena polisi yang dilapori tak turun tangan. Kabarnya, karena mereka mendapat laporan bahwa yang dikeroyok itu gali. Padahal, saat itu, Januari lalu, banyak pihak di Karanganyar sedang gandrung-gandrungnya memerangi kejahatan.
Tapi, syukur, polisi akhirnya melakukan pengusutan. Dan kini, enal terdakwa yang diduga keras ikut mengeroyok Sumarwan, 19, diadili di Pengadilan Neeri Karanganyar, Jawa Tengah. Para tertuduh adalah Suroso, Sawaldi, Parjiman, Parno, Wilarso, dan Sukir yang berusia antara 25tahun dan 45 tahun. Oleh jaksa Sumardi mereka dituduh telah melakukan penganiayaan berat hingga korban meninggal. Sidang dipimpin hakim Iskandar Junaini.
Nasib Sumarwan yang bertubuh langsing dan berhldung mancung itu memang cukup tragis. Malam itu, 18 Januari 1984, kata Parno…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…