Jusuf Kalla, Presiden Adalah Yang Tertinggi

Edisi: 35/34 / Tanggal : 2005-10-30 / Halaman : 96 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Tim Edisi Khusus, ,


SETAHUN pemerintahan SBY-JK, Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla seperti berada di tengah pusaran. Orang mengkritiknya sebagai super-wapres yang kerap melangkahi wewenang presiden. Ia memang menggebrak: mengambil alih wewenang penanggulangan bencana di Aceh, mengambil inisiatif perdamaian Gerakan Aceh Merdeka dengan pemerintah, dan menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Ia memang kerap tak sabar dan ingin bergerak cepat—sesuatu yang dianggap bertolak belakang dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Gesekan dirinya dengan Susilo mudah dirasakan publik meski keduanya secara resmi membantah ketidaksesuaian itu.

Senin malam pekan lalu, Jusuf Kalla, 63 tahun, menjelaskan posisinya setelah setahun berduet dengan SBY mengelola negara. ”Terus terang, dalam politik saya just do it saja,” ujarnya kepada wartawan Tempo Bambang Harymurti, Arif Zulkifli, Wenseslaus Manggut, Nezar Patria, Metta Dharmasaputra, dan Thonthowi Djauhari. Wawancara sepanjang satu jam itu berlangsung santai di ruang tengah rumah dinas Wakil Presiden yang berdinding putih. Di meja tersaji teh hangat dan kue black forest. Berikut petikannya:

Menurut Anda, berapa nilai yang pas buat pemerintahan SBY dan JK selama setahun ini?

Seorang murid tidak pernah menilai dirinya sendiri. Rasanya kami sudah kerja keras. Secara fisik, kami pergi pagi dan baru pulang malam hari. Jarang Presiden dan Wakil Presiden bekerja selama itu. Selama setahun ini kami sudah melakukan beberapa hal penting seperti membenahi ekonomi, politik, dan keamanan. Di sektor ekonomi, kami sudah menggerakkan sektor infrastruktur, perbankan, dan lain-lain, walaupun masih ada sejumlah kendala.

Tapi rupiah malah jeblok?

Ya, sempat menguat ke Rp 10 ribu, tapi kemarin turun lagi. Pas-pasan sekitar Rp 10 ribulah. Tapi harus diingat, sebabnya karena faktor eksternal, yakni kenaikan harga minyak dunia. Negara mana pun kena dampaknya.

Anda merasa sukses di bidang apa saja?

Selama 30 tahun terakhir, inilah zaman di mana orang paling takut korupsi. Bahwa yang ditangkap cuma yang kecil-kecil, kita bisa berdebat. Tapi dari bupati, anggota DPRD, gubernur, menteri, semua takut melakukan korupsi. Saya kira ini sudah kemajuan yang luar biasa bila dibandingkan dengan dua tahun lalu, lima tahun lalu, dan seterusnya. Dalam soal pemberantasan korupsi, kita tidak terlalu jelek bila dibandingkan dengan negara lain di Asia.

Nilai tukar rupiah setahun pemerintahan Megawati sepertinya lebih baik dari setahun pemerintahan SBY-JK?

Tidak bisa dibandingkan seperti itu. Pada zaman Megawati harga minyak dunia US$ 24 per barel, sekarang US$ 70 per barel. Bayangkan, berapa dolar cadangan devisa harus dipakai untuk mengimpor minyak. Kalau BBM tidak dinaikkan, cadangan devisa makin merosot karena dolarnya berkurang untuk mengimpor, dan rupiah tersedot untuk subsidi. Sekarang saja cadangan devisa tahun ini turun dari US$ 36 miliar menjadi US$ 30 miliar, dan akan terus menyusut jika BBM tidak dinaikkan.

Banyak yang menilai tim ekonomi saat ini kalah kelas…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…