Pelajar Pun Melek Terumbu Karang

Edisi: 37/37 / Tanggal : 2008-11-09 / Halaman : 55 / Rubrik : LIN / Penulis : Firman Atmakusuma, Cornila Desyana,


I Gede Putu, Ni Luh Putu, dan I Wayan Darya hidup dan besar di pesisir pantai Bali. Mereka akrab dengan bau laut. Itu sebabnya, tiga pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Denpasar ini pun fasih bercerita tentang kondisi terumbu karang di lingkungan mereka di Desa Serangan, Bali. Di sana terumbu karang berada dalam fase kritis.

Untuk menyelamatkan terumbu karang di Serangan dari kerusakan lebih parah, ketiganya menyarankan agar asas Trihita Karana, yakni asas yang meliputi hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan, lebih digalakkan. Sebab, dalam pengamatan mereka, di lapangan didapati hubungan positif di antara keduanya.

Salah satu asas Trihita Karana di Serangan adalah adanya ritual rutin yang disebut ngayah, yakni bekerja tanpa imbalan membersihkan wilayah pesisir pantai bersama-sama. Para nelayan juga dianjurkan untuk tidak menggunakan racun atau bom dalam menangkap ikan dan beralih dari pengambil karang menjadi petani terumbu karang. ”Jadi, secara tak langsung, mereka diajari membudidayakan terumbu karang,” kata Ni Luh Putu.

Hasil penelitian tersebut mereka paparkan di hadapan juri Kontes Inovator Muda III, yang diadakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…