TAK ADA LAGI "SI DOEL" DI TENGAH KITA

Edisi: 22/15 / Tanggal : 1985-07-27 / Halaman : 74 / Rubrik : OBI / Penulis :


JIKA ada hal penting yang dikerjakannya pada saat-saat terakhir, maka itu adalah salat Jumat. Tapi kemudian semua terjadi begitu cepat. Dari rumah Ustad Djaka Surya di Kebayoran Baru - tempat ia mengalami kejang dan sesak napas - ke RSCM hanya terpaut waktu dua jam. Dan setiba di ruang ICCU pun langsung mendapat pertolongan. Namun, sia-sia. Bung Sjuman - demikian panggilan akrabnya - meninggal karena serangan jantung, pada pukul 15.50 lumat lalu.

Kepergiannya terasa menyentak. Sebab, dua hari sebelumnya ia tampak sibuk di lapangan. Kenyataan ini yang sulit dicerna, bahkan oleh istrinya, Soraya Perucha. "Kami bekerja dari pukul enam pagi hingga pukul lima keesokan harinya. Waktu itu kami menggunakan seribu figuran," Ucha berkisah tentang pembuatan film Opera Jakarta. Dan, "Bung Sjuman bekerja dengan gembira, tak ada tanda-tanda lesu atau capek."

Pernah, di sela-sela kesibukan shooting, Rano Karno iseng-iseng mengusulkan pada Sjuman agar film Si Doel dibuat lagi. Tanpa alasan yang jelas, ia menjawab, "Tidak, saya tak sempat." Ada beberapa rencana lain yang juga tak sempat dilaksanakannya. Dengan Sejarawan Abdurrahman Surjomihardjo, misalnya, ia membicarakan pembuatan film Taman siswa dan Ki Hajar Dewantara. Gagasan yang wajar, karena Sjuman dididik di perguruan ini - dari TK sampai SMA.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…