Wakil Presiden Boediono: Kami Saling Percaya

Edisi: 38/38 / Tanggal : 2009-11-15 / Halaman : 125 / Rubrik : WAW / Penulis : Tim Wawancara, ,


Ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menyerahkan memori jabatan kepada penggantinya, Boediono, dia menyampaikan sejumlah harapan. Jusuf Kalla berharap penggantinya itu tak sekadar menjadi ”ban serep”. ”Karena ban serep hanya akan disimpan,” ujar Jusuf Kalla. Boediono, kata dia, harus menjadi ”pembantu sopir” yang bisa mengingatkan, mengarahkan, bahkan menggantikan sopir ketika sang juru mudi ingin rehat sejenak.

Dibandingkan dengan Jusuf Kalla yang didukung Partai Golkar, Boediono memang tampak melenggang dengan ”tangan kosong” ketika masuk kantor wakil presiden. Hubungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika itu juga diikat dengan kontrak politik pembagian tugas di antara keduanya. Kini situasinya berbeda. Tidak ada kontrak politik. Tapi dia meyakinkan bahwa dia bukan sekadar ”ban” dari sebuah mobil. Menurut dia, pembagian tugas dengan Presiden didasari kebutuhan. ”Tidak ada demarkasi yang statis,” katanya.

Seusai olahraga di kompleks Bank Indonesia, dengan suara pelan dan kalem seperti biasa, selama lebih dari satu jam Wakil Presiden Boediono menjelaskan program 100 hari pertama pemerintah dan beberapa soal lain kepada Tempo di kantornya, Jumat pekan lalu.

Presiden Yudhoyono sudah menetapkan 15 program, fokus utama 100 hari pertama. Bagaimana itu dirumuskan?

Semula ada 45 program. Sebelum kami dilantik, ada tim kecil yang menyiapkan program 100 hari dan lima tahun. Kami juga sudah melaksanakan National Summit untuk mendapatkan masukan dari para stakeholder. Setelah itu, Presiden memilih 15 program utama dalam 100 hari mendatang. Program itulah yang dimasukkan ke dalam kontrak kinerja para menteri. Monitor pelaksanaannya, selain oleh menteri koordinator, dilakukan Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, yang diketuai Kuntoro Mangkusubroto.

Apakah ada pembagian tugas khusus antara presiden dan wakil presiden?

Prinsipnya, tanggung jawab ada di presiden. Saya membantu presiden di mana pun yang diperlukan. Jadi tidak ada demarkasi yang statis. Tapi, kalau melihat keahlian saya, barangkali beliau akan banyak memberikan tanggung jawab masalah ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Kami saling melengkapi. Jadi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…