Ulah Cuaca
Edisi: 47/17 / Tanggal : 1988-01-23 / Halaman : 80 / Rubrik : KRI / Penulis :
HARI-hari ini Polda Sum-Bar sedang mengusut seorang notaris. Ketika diperiksa polisi akhir Desember lalu, Yuyu Tristanti, bahkan menangis. "Saya khilaf, keliru," ujar notaris berparas cantik itu. Ia telah menerbitkan 4 di antara akta jual beli sebidang tanah yang itu ke situ juga. Akibatnya, sekitar 8 hektar tanah milik 18 penduduk di Desa Sungai Sapih, Padang, jatuh ke tangan yang tak berhak.
Tersebutlah Rajo Intan, 66 tahun. Pada 1981 ia menjual 2 hektar tanah milik suku Tanjung kepada Zainal seharga Rp 8 juta, secara kredit. Empat hektar lagi dijual Rajo kepada Cuaca Usmanto senilai Rp 14 juta. Tapi yang baru dibayar hanya Rp 6,5 juta. Sisanya, dijanjikan dilunasi belakangan.
Untuk…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…